Jazzvs Swing . Swing adalah sejenis muzik jazz yang pernah sangat popular, terutama pada tahun 1930-an. Ia kekal dominan sehingga penghujung WW II. Terdapat banyak persamaan antara jazz dan swing membuat orang keliru kerana mereka mendapati sukar untuk membezakan antara kedua-dua gaya muzik ini. Padaawal tahun 1930 sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mulai mengadopsi style swing. masing-masing mencoba mengembangkan jazz juga mengembalikan jazz pada masa primitif atau kembali ke akar agama musik jazz. Pada era 1960-an munculah jazz fusion yaitu aliran musik gabungan jazz dengan berbagai jenis aliran musik mulai dari Tapi timbulnya aliran Swing (musik yang bergoyang-goyang sehingga cocok untuk berdansa) pada dekade 1930-an telah membawa perubahan penting terhadap cara orang memandang musik ini, yang akhirnya berpengaruh pada pengkategorian posisi jazz di antara berbagai musik lain. Era Swing ditandai dengan munculnya band-band jazz dengan jumlah pemain Fast Money. Ilustrasi Dengan terjadinya depresi perekonomian dunia pada sekitar permulaan decade 1930 yang membuat keadaan perekonomian Amerika Serikat semakin berat, sebagai salah satu dampaknya adalah banyak lapangan pekerjaan menghilang sehingga menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi. Hal ini juga dirasakan dalam sejarah perkembangan musik jazz, termasuk industri rekamannya. Banyak musisi jazz juga seolah-olah terpisah dan menghilang begitu saja. Demikian juga dengan para pendengar setianya, mereka lebih banyak tinggal dirumah masing-masing sambil mendengarkan radio atau televisi daripada pergi menonton pertunjukan musik jazz di klab atau gedung pertunjukan lainnya. Namun pada tahun 1934, seorang pimpinan band dan pemain klarinet yang bernama Benny Goodman memukau para pendengar radio dengan permainan musik jazz yang dibawakannya yang lebih “hot” daripada gaya-gaya jazz sebelumnya. Kelompok tersebut dalam bulan Juli 1935 mengadakan pertunjukan keliling di Amerika Serikat. Dari setiap penampilannya , terutama di radio dan televisi ternyata mendapat sambutan yang luar biasa dati para pecinta musik jazz. Hal ini semakin membuat optimis Goodman dalam menampilkan kelompok mereka dari ballroom ke ballroom yang lainnya dengan membawakan repertoar yang sedikit lebih manis dan diadaptasikan terhadap musik dansa. Dari mulai saat itulah, Benny Goodman bersama Quartetnya benar-benar “meledak”, sampai akhir perang dunia II. Hal ini terjadi bersamaan dengan pulihnya keadaan peerekonomian di sana walaupun sedikit demi sedikit. Dengan cepat musik jazz bergaya Swing menjadi sering dimainkan di seluruh negara tersebut, termasuk di hotel-hotel, klab malam maupun kampus dan gedung teater. Seorang kritisi dan fotografer, Bill Gottlieb menyebutkan masa tersebut sebagai “The Golden Age of Jazz”. Mungkin pendapat tersebut cukup beralasan karena berbagai hal yang menunjukan dominasi musik jazz yang sedang menjadi trend yang popular pada waktu itu. Hal ini juga tergambarkan melalui banyaknya pendengar musik jazz lama dan “pendatang baru” yang tua maupun muda tetap berkumpul, termasuk penggemar musik jazz dari kalangan orang kulit putih bertambah besar jumlahnya daripada sebelumnya. Para “pendatang baru” tersebut juga lebih terdidik dan bahkan lebih fanatik. Mereka menggemari musik jazz seperti mereka menggemari permainan liga baseball atau basket. Dan sampai pada pertengahan 1930-an mulai banyak kelompok band yang bermunculan, disamping kelompok-kelompok big-band yang sudah ada sejak tahun 1920-an. Dan pada era inilah tampaknya jazz juga telah menjadi suatu gaya hidup, hal ini ditunjukan dengan banyaknya promosi produk-produk yang ditawarkan kepada masyarakat dengan embel-embel swing. Lebih jauh mengenai gaya Swing ini aantara lain gaya ini mempunyai karakter “jazz 4 ketukan”, karena gaya-gaya jazz sebelumnya dikelompokkan pada “jazz 2 ketukan”. Dengan penjelasannya kira-kira adalah jika didalam gaya swing terdapat 4 ketukan di setiap barnya sedangkan dalam gaya jazz sebelumnya dapat didengarkan sebagian besar menggunakan 2 ketukan dalam setiap barnya. Namun hal ini juga belum menjadi harga mati, karena Louis Armstrong sendiri, serta beberapa musisi gaya Chicago , tidak jarang pula menggunakan tempo 4/4 dalam musiknya pada tahun 1920-an. Bahkan Big band dari Jimmy Lunceford secara bergantian menggunakan tempo 2/4 dan 4/4. Kata “swing” sendiri adalah sebuah terminology dasar dalam musik jazz, meskipun ada dua pemaknaan yang berbeda mengenai “swing”. Pertama adalah “swing” dikonotasikan sebagai salah satu unsure ritmik musik jazz yang berasal dari sifat struktur formal musik klasik namun dibuat lebih elastis dan fleksibel. Swing terdapat di dalam semua fase, gaya dan periode perkembangan musik jazz. Ada juga yang berpendapat bahwa jika sebuah musik yang tidak mengandung “swing” berarti musik tersebut bukan jazz. Mengenai hal yang berkaitan dengan konotasi ini yaitu “swing” sebagai salah satu unsur musik jazz, biasanya ditulis dengan huruf kecil didepannya yaitu swing. Kedua, isitilah “swing” ini digunakan untuk menyebutkan gaya musik jazz yang dominan di decade 1930-an. Gaya ini merupakan satu sukses besar dalam hal komersial diantara gaya-gaya musik jazz yang lainnya sampai muncul fusion pada era 1970-an. Seperti telah disinggung sebelumnya, Benny Goodman diberi gelar “The King of swing”, berkaitan dengan keterangan itu kita sebut “Swing” dengan huruf besar didepannya. Kurang lebih dari dua pengertian ini banyak digunakan oleh segenap kritisi dan pendidik musik jazz dalam prakteknya. Ada sebuah perbedaan dalam mengatakan bahwa lagu jazz itu berirama swing dan itu adalah jazz bergaya Swing. Didalam setiap lagu jazz di dalam gaya Swing dipastikan itu juga berirama swing. Sebaliknya belum tentu setiap irama musik jazz yang mempunyai unsure swing dikatakan bergaya Swing. Sebagai salah satu persembahan atas perkembangan musik jazz di era Swing ini adalah perkembangan kelompok big band seberti Bennie Moten Big Band, Jimmy Lucenford Orchestra, Count Basie Big Band dan Duke Ellington Orchestra. Dari masa ini juga muncul kontradiksi antara peran solois individu dalam sebuah big band untuk mendapatkan kedudukan yang penting dengan peran secara kolektif sebagai ungkapan harmonisasi yang lebih kuat. Namun musik jazz bisa jadi kolektif dan bersifat individu yang dilakukan secara bergantian, atau kemudian di dalam musik jazz dapat juga dilakukan imrovisasi secara bersamaan. Era ini juga melahirkan tokoh-tokoh besar dan penting dalam musik jazz yang kemudian akan mempengaruhi perkembangan musik jazz sesudahnya dan mempengaruhi para pemain-pemain jazz sesudah era ini. Mereka antara lain seorang pemain saxophone Coleman Hawkin, Chu Berry, Benny Carter dan Johnny Hodges, pemain drums Gene Krupa, Cozy Cole dan Sid Catlett, pemain piano Fats Waller dan Teddy Wilson, pemain trumpet Bunny Beringan dan Rex Stewart, juga para komposer dan pimpinan big band seperti Duke Ellington dan Count Basie. Tampaknya melalui era Swing inilah musik jazz mulai diperhitungkan dan banyak menyebar ke berbagai negara dan juga sebagai pijakan untuk perkembangan jazz selanjutnya, sehingga tidak berlebihan kiranya era ini disebut sebagai “The Golden Age Of Jazz”. *** Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Introductions Berhubung Indonesia dan Jakarta pada khususnya dalam minggu pertama bulan Maret ini sedang hangatnya dengan pagelaran musik, Jakarta Internasional Java Jazz Festival 2010, maka saya mencoba menulis sejarah dan perkembangan musik Jazz yang disadur dari berbagai sumber. Kenapa saya perlu untuk menulis sejarah dan perkembangan musik Jazz? Pertama, agar menghilangkan pemahaman sempit bahwa Jazz adalah musik yang rumit dan hanya untuk kalangan elit. Benarkah? Kedua, saya yakin, ribuan orang yang berbondong-bondong datang ke JJF , sebagian besar pasti bukan jazzer sebutan untuk penikmat dan penggemar musik jazz. Kenapa? Karena kalau ditanya pada mereka, apalagi para ABG, tahukah anda apa itu jazz? Ada berapa aliran/genre dalam musik jazz ? Siapakah musisi-musisinya? Atau pertanyaan lainnya, musik yang dibawakan oleh John Legend itu termasuk aliran apa dalam musik jazz? Pasti akan bingung mau jawab apa. Meskipun telinga saya telah dimanjakan dengan musik jazz sedari kecil, tetapi perlu waktu lama untuk bisa beradaptasi dengan musik yang satu ini, apalagi mengetahui sejarah dan perkembangannya. Jadi, jika anda mengaku jazzer, tidak ada salahnya belajar sejarahnya juga kan? Awal mula musik Jazz Dari berbagai artikel dan tulisan yang ditelusuri, amat susah untuk mendefenisikan secara baku, arti kata jazz itu sendiri. Namun dari berbagai tulisan mengenai sejarah dan perkembangan musik dunia, kata jazz adalah bahasa "slang" daerah pinggiran pantai barat Amerika Serikat dan untuk pertama kalinya dipakai secara resmi penggunaan istilah musik jazz ini pada tahun 1915 di Chicago. Musik jazz adalah musik tradisional Amerika Serikat yang dikembangan oleh warga Afro-American di Amerika Selatan yang dimulai pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20. Lahirnya musik Jazz dipercaya sebagai perpaduan music Eropa dan Afrika. Musik Afrika memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz dengan baik. Sedangkan musik Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas musikal yaitu menyinggung harmoni dan melodi. Sehingga gabungan dari kedua tradisi ini menghasilkan suatu musik yang bermain dalam suatu meteran dan me-reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik sedih maupun ceria. Teriakan peladang/budak dikombinasikan dengan bunyi-bunyi style musisi New Orleans, menghasilkan suatu jenis musik baru. Musik Gospel dari gereja menyatu dengan yang dikenal pada abad 20 sebagai "blues" , menawarkan bumbu vokal yang diterjemahkan dengan baik ke dalam instrumen. Untuk memahami sejarah dan perkembangan musik jazz, ada baiknya saya membaginya dalam beberapa fase/era. Dari fase Dixieland dan Ragtime pada awalnya, kemudian era swing dan bigband 1930-1940, era bebop pertengahan 1940, latin jazz 1950-1960an, jazz rock atau fusion 1970-an dan perkembangan terakhir yang melahirkan fase dan era baru seperti acid jazz, funk jazz, cross music dan sebagainya. Era Dixieland dan Ragtime Ragtime menjadi unik karena tidak menyertakan improvisasi dan hawa blues. Hal ini adalah sebuah pengaruh dari bentuk asal jazz, berlangsung selama sekitar 15 tahun pertama di abad 20. Umumnya sebuah musik untuk piano yang telah ditulis secara keseluruhan dapat ditampilkan oleh orkestra dan mewakilkan campuran dari pengaruh klasik dan marching band. Coba Anda dengarkan musik dari Scott Joplin untuk mencicipi ragtime. 1 2 3 Lihat Lyfe Selengkapnya Sejarah dan perkembangan musik Jazz 0 Jazz adalah jenis musik yang tumbuh dari penggabungan blues, ragtime, dan musik Eropa, terutama musik band. Beberapa subgenre jazz adalah Dixieland, swing, bebop, hard bop, cool jazz, free jazz, jazz fusion, smooth jazz, dan adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan jazz banyak menggunakan instrumen gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen penting dalam jazz adalah “jazz” berasal dari sebuah istilah vulgar yang digunakan untuk aksi seksual. Sebagian irama dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan perempuan-perempuan dengan reputasi yang kurang baik. Dalam perjalanannya kemudian, jazz akhirnya menjadi bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu maupun improvisasi, yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Musisi jazz biasanya mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini harus dirasakan dalam hati. “Kalau kau menanyakannya, kau tak akan pernah tahu” begitu menurut Louis Armstrong. Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai Mississippi, Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz dipengaruhi oleh musik yang ada di New Orleans, tribal drums Afrika dan struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz tidak dapat dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti musik spiritual, cakewalks, ragtime dan blues. Salah satu legenda jazz yang dipercaya bahwa sekitar 1891, seorang pemilik kedai cukur rambut di New Orleans bernama Buddy Bolden meniup cornet-nya dan saat itu lah musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di dunia musik. Setengah abad kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak kontribusi di dunia musik, dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah aliran musik yang serius dan diperhitungkan. Musik jazz sebagai seni yang populer mulai menyebar ke hampir semua masyarakat Amerika pada tahun 1920-an dikenal sebagai Jazz Age. Jazz semakin marak di era swing pada akhir 1930-an, dan mencapai puncaknya di akhir 1950-an sebagai jazz modern. Di awal tahun 20-an dan 30-an, “jazz” telah menjadi sebuah kata yang dikenal umum. Pengaruh dan perkembangan musik blues tidak dapat ditinggalkan saat membahas musik jazz di tahun-tahun awal perkembangannya. Ekspresi yang memancar saat memainkan musik blues sangat sesuai dengan gaya musik jazz. Kemampuan untuk memainkan musik blues menjadi standar bagi semua musisi jazz, terutama untuk digunakan dalam berimprovisasi dan ber-jam session. Musik blues sendiri, yang berasal dari daerah Selatan, memiliki sejarah yang sangat luas. Pemain musik blues biasanya menggunakan gitar, piano, harmonika, atau bermain bersama dalam kelompok yang memainkan alat-alat musik buatan sendiri. Sejarah dan perkembangan musik jazz,dibagi dalam beberapa fase/era. Dari fase Dixieland dan Ragtime pada awalnya, kemudian era swing dan bigband 1930-1940, era bebop pertengahan 1940, latin jazz 1950-1960an, jazz rock atau fusion 1970-an dan perkembangan terakhir yang melahirkan fase dan era baru seperti acid jazz, funk jazz, cross music dan Dixieland dan Ragtime Ragtime menjadi unik karena tidak menyertakan improvisasi dan hawa blues. Hal ini adalah sebuah pengaruh dari bentuk asal jazz, berlangsung selama sekitar 15 tahun pertama di abad 20. Umumnya sebuah musik untuk piano yang telah ditulis secara keseluruhan dapat ditampilkan oleh orkestra dan mewakilkan campuran dari pengaruh klasik dan marching band. Coba Anda dengarkan musik dari Scott Joplin untuk mencicipi ragtime. Dixieland adalah sebuah style yang dapat dianggap sebagai suatu varian dari jazz klasik dan jazz New Orleans. Akar asli dari dixieland sebagai bentuk musikal bersumber dari scene musik Chicago pada tahun 1920-an. Pionir dari dixieland style meliputi gitaris Eddie Condon, saxophonist Bud Freeman, dan trumpeter Jimmy McPartland. Gaya dixieland melibatkan improvisasi kolektif dalam chorus pertama, dengan para musisi masuk solo bersama riffing dari alat musik tiup, diikuti oleh closing ensemble, biasanya drummer memainkan 4-bar tag yang diakhiri oleh keseluruhan band. Tidak seperti gaya-gaya musik jazz yang lain, set lagu untuk musisi dixieland agak terbatas, namun menawarkan variasi yang tanpa akhir dalam model suara, dikembangkan sekitar 1910-an. Seiring dengan berkembangnya ragtime, New Orleans jazz muncul dalam scene musik jazz selama 2 dekade pertama di abad 20. Dianggap sebagai suatu style jazz pertama, yaitu dari 1895 dengan musik Buddy Bolden, Kid Ory, dan Jelly Roll Morton di Storyville, New Orleans, sampai mendekati 1917. New Orleans jazz telah menjadi tidak fit untuk marching brass band. Ada dokumentasi New Orleans jazz pertama dari The Original Dixieland Jass Band di tahun 1917 sampai 1920-an, ketika teknologi rekaman telah berkembang. Musik ini berkembang meliputi pemain trumpet dan cornet, seperti Joe Oliver dan Louis Armstrong, ditampilkan sebagai suatu gaya yang berorientasi terhadap ensemble, dengan pemain trumpet memainkan melodi, harmoni dan countermelodi datang dari pemain trombon dan/atau clarinet. Seksi rhythm berkembang menjadi suatu banjo ensemble, drum, tuba atau bass, dan piano. Secara keseluruhan, poin penting dalam New Orleans jazz adalah untuk menitikberatkan suatu ensemble daripada solo. Musik ini berlanjut melebarkan sayapnya selama era 1920-an, dan mulai disaingi oleh lahirnya musik swing yang akhirnya akan menggantikan jenis musik ini. Dixieland style, yang tumbuh beriringan, menjaga struktur dasar dari New Orleans jazz. Era swing dan bigband Duke Ellington Big Band Sekitar tahun 1920 dan awal tahun 1930, dansa filip merupakan dansa yang sangat populer di kala itu. Melodi yang mengiringi dansa ini harus lembut dan romantis, biasanya di iringi oleh sebuah orkestra. Orkestra tersebut di mainkan sesuai dengan apa yang dituliskan di suatu kertas dan penyanyinya harus menyanyikan dengan sangat lembut dan pelan biasanya penyanyinya memakai suara tenor. Lalu music swing lambat laun meninggalkan orkestra string dan memilih untuk memakai yang lebih mudah, suatu aransemen yang lebih “seru” yang menghasilkan suara terompet dan instrumen yang memakai angin dan mengimprovisasi melodi. Louis Armstrong menawarkan sudut pandang yang berbeda dalam sejarah swing, disiarkan secara mendunia oleh suatu acara di stasiun radio Bing Crosby. Crosby berkata, “kami memperkenalkan kepada anda seorang yang adalah master dari swing dan saya akan meminta tolong kepadanya untuk memberi penjelasan kepada anda tentang apa itu musik swing. Lalu beberapa saat louis menjelaskan, “ow, musik swing, ya kami semua menyebutnya ragtime, lalu blues, lalu jazz. Dan sekarang disebut swing.” Pada tahun 1930an merupakan kelahiran musik swing. Efek yang baru ini lebih bagus dibandingkan pada tahun 1920an, tapi kalau ditanya mengenai musiknya, tentu membuat semua orang yang mendengarnya serasa ingin berdansa swing. Sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mengadopsi style ini di awal tahun 1930, tapi band yang bermain “manis” tetap menjadi band yang terpopuler di kalangan penari kulit putih sampai seseorang bernama Benny Goodman muncul di Ballroom Palomar pada bulan agustus 1955 dengan musiknya yang lebih “hot”. Para penonton dari penari muda kulit putih sangat menyukai Ritme “hot” Goodman dan komposisi musik swingnya. Hot swing dan Boogie Woogie menjadi bentuk yang dominan dari musik amerika untuk sepuluh tahun ke depan. Lalu banyak bermunculan setelah swing ini menjadi populer. Sebagai contoh Bing Crosby dan Frank Sinatra memakai band swing untuk memberikan efek yang sangat bagus dalam musiknya dan tetap mempertahankan hal ini menjadi musik yang populer meskipun telah tiba saatnya era rock n roll. Era Bebop Miles DavisBebop adalah salah satu aliran music jazz yang mempunyai karakteristik unik berupa tempo yang sangat cepat dengan mengutamakan improvisasi pada struktur harmoni daripada improvisasi pada melodi. Musik bebop dikembangkan di pertengahan 1940an dan mulai dimainkan musisi terkenal dalam 2 tahun pertama di perang dunia II. Pada era tahun 1940an, para penggemar jazz mulai meninggalkan music swing tahun 30an. Para musisi papan atas seperti Dizzy Gillespie, Bud Powell, Charlie Parker, dan Thelonious Monk yang sangat terinspirasi dari generasi sebelumnya seperti Art Tatum, Ear hines, Coleman Hawkins, Lester Young, dan juga Roy Eldridge. Bebop menggambarkan perubahan drastis dari music jazz era swing dengan karakter yang sudah dijelaskan diatas, tempo cepat, phrase yang asimetrik, melodi yang penuh dengan intrik, dan ritme yang benar-benar diubah secara drastic. Bebop sering tampak sebagai music yang nervous dan sering terputus dan terbagi. Tapi bagi hampir semua pemusik jazz dan juga peminat jazz di seluruh dunia, era music bebop diakui sebagai revolusi music jazz yang paling menarik dan indah. Kebebasan yang ditawarkan music bebop dalam struktur musiknya benar-benar menentang kaedah music swing yang lebih ke arah aransemen music untuk orchestra atau band. Dalam music bebop, anda akan menemukan banyak sekali improvisasi individual dalam permainan chord dan alat musiknya. Bahkan ketika para musisi jazz sudah terbawa music mereka, jazz bebop akan memberikan anda sebuah improvisasi yang bersifat spontan dimana para musisi bahkan mungking tidak akan bisa mengulang improvisasi mereka dari awal hingga akhir. Disini adalah perbedaan paling besar dari music bebop bila dibandingkan dengan music swing. Penambahan kompleksitas dari melody yang dimainkan juga merupakan tren baru yang terdapat dalam jazz era bebop. Pada kebanyakan permainan jazz bebop, ada beberapa instrument yang lazim digunakan. Instrumen-instrumen tersebut adalah saxophone, terompet, drum, bass, dan juga piano. Format awal dari jazz bebop ini dipopulerkan pleh duet Charlie Parker dan Dizzy Gillespie pada tahun 1940an. Permainan grup yang digawangi oleh Charlie Parker dan Dizzy Gillespie juga sering sekali menambahkan saxophone, gitar, trombone, atau biola dalam komposisi jazz bebop mereka. Meskipun hanya menjadi salah satu dari aliran music jazz, hingga saat ini jazz bebop masih dimainkan di seluruh dunia. Ciri khas berupa substitusi harmoni yang sangat kompleks serta improvisasi yang sangat bebas menjadi kesukaan dari banyak musisi jazz. Dalam semua pendidikan jazz, aliran dari jazz bebop ini dapat menjadi salah satu alternative untuk mengekspresikan diri. Musik Bebop paling baik dimainkan dalam format small-group; quartets dan quintets terbukti ideal dengan alasan ekonomis dan artistik. Musik ini berkembang di lingkungan klab-klab jazz perkotaan, dimana penonton lebih memilih datang untuk mendengarkan permainan solo ketimbang untuk berdansa diiringi lagu favorit mereka. Secara singkat, musisi bebop menjadikan jazz suatu bentuk seni yang tidak hanya ditujukan untuk rasa, namun juga kecerdasan intelektual. Bintang-bintang jazz bermunculan di era bebop, diantara mereka adalah trumpeters Clifford Brown, Freddie Hubbard dan Miles Davis, saxophonists Dexter Gordon, Art Pepper, Johnny Griffin, Pepper Adams, Sonny Stitt dan John Coltrane, dan trombonist Johnson. Di era 1950-an dan 1960-an, bebop mengalami beberapa mutasi hard-bop, West Coast, cooljazz dan soul jazz diantaranya. Format small-group dari bebop, yaitu satu hingga tiga horns, piano, bass dan drums, tetap menjadi standard combo instrumentasi jazz sampai hari ini. BAB II PEMBAHASAN Jazz Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar dari musik Afrika dan Eropa. Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, trompet, dan saksofon. Elemen penting dalam jazz adalah blue notes, improvisasi, polyrhythms, sinkopasi, dan shuffle note. A. Sejarah dan Perkembangan Musik Jazz Dari berbagai artikel dan tulisan yang ditelusuri, amat susah untuk mendefenisikan secara baku, arti kata jazz itu sendiri. Namun dari berbagai tulisan mengenai sejarah dan perkembangan musik dunia, kata jazz adalah bahasa “slang” daerah pinggiran pantai barat Amerika Serikat dan untuk pertama kalinya dipakai secara resmi penggunaan istilah musik jazz ini pada tahun 1915 di Chicago. Musik jazz adalah musik tradisional Amerika Serikat yang dikembangan oleh warga Afro-American di Amerika Selatan yang dimulai pada akhir abad 19 dan awal abad ke-20. Lahirnya musik Jazz dipercaya sebagai perpaduan music Eropa dan Afrika. Musik Afrika memberikan pengaruh dalam jazz berupa ritme yang terus menerus, pergerakan, dan permainan emosi yang sangat menyokong jazz dengan baik. Sedangkan musik Eropa lebih mempengaruhi dalam hal kualitas musikal yaitu menyinggung harmoni dan melodi. Sehingga gabungan dari kedua tradisi ini menghasilkan suatu musik yang bermain dalam suatu meteran dan me-reinterpretasi-kan penggunaan nada-nada dalam kombinasi baru, menciptakan nada-nada biru yang mengekspresikan perasaan, baik sedih maupun ceria. Teriakan peladang/budak dikombinasikan dengan bunyi-bunyi style musisi New Orleans, menghasilkan suatu jenis musik baru. Musik Gospel dari gereja menyatu dengan yang dikenal pada abad 20 sebagai “blues”, menawarkan bumbu vokal yang diterjemahkan dengan baik ke dalam instrumen. 1. Era Dixieland dan Ragtime Ragtime menjadi unik karena tidak menyertakan improvisasi dan hawa blues. Hal ini adalah sebuah pengaruh dari bentuk asal jazz, berlangsung selama sekitar 15 tahun pertama di abad 20. Umumnya sebuah musik untuk piano yang telah ditulis secara keseluruhan dapat ditampilkan oleh orkestra dan mewakilkan campuran dari pengaruh klasik dan marching band. Coba Anda dengarkan musik dari Scott Joplin untuk mencicipi ragtime. Dixieland adalah sebuah style yang dapat dianggap sebagai suatu varian dari jazz klasik dan jazz New Orleans. Akar asli dari dixieland sebagai bentuk musikal bersumber dari scene musik Chicago pada tahun 1920-an. Pionir dari dixieland style meliputi gitaris Eddie Condon, saxophonist Bud Freeman, dan trumpeter Jimmy McPartland. Gaya dixieland melibatkan improvisasi kolektif dalam chorus pertama, dengan para musisi masuk solo bersama riffing dari alat musik tiup, diikuti oleh closing ensemble, biasanya drummer memainkan 4-bar tag yang diakhiri oleh keseluruhan band. Tidak seperti gaya-gaya musik jazz yang lain, set lagu untuk musisi dixieland agak terbatas, namun menawarkan variasi yang tanpa akhir dalam model suara, dikembangkan sekitar 1910-an. Seiring dengan berkembangnya ragtime, New Orleans jazz muncul dalam scene musik jazz selama 2 dekade pertama di abad 20. Dianggap sebagai suatu style jazz pertama, yaitu dari 1895 dengan musik Buddy Bolden, Kid Ory, dan Jelly Roll Morton di Storyville, New Orleans, sampai mendekati 1917. New Orleans jazz telah menjadi tidak fit untuk marching brass band. Ada dokumentasi New Orleans jazz pertama dari The Original Dixieland Jass Band di tahun 1917 sampai 1920-an, ketika teknologi rekaman telah berkembang. Musik ini berkembang meliputi pemain trumpet dan cornet, seperti Joe Oliver dan Louis Armstrong, ditampilkan sebagai suatu gaya yang berorientasi terhadap ensemble, dengan pemain trumpet memainkan melodi, harmoni dan countermelodi datang dari pemain trombon dan/atau clarinet. Seksi rhythm berkembang menjadi suatu banjo ensemble, drum, tuba atau bass, dan piano. Secara keseluruhan, poin penting dalam New Orleans jazz adalah untuk menitikberatkan suatu ensemble daripada solo. Musik ini berlanjut melebarkan sayapnya selama era 1920-an, dan mulai disaingi oleh lahirnya musik swing yang akhirnya akan menggantikan jenis musik ini. Dixieland style, yang tumbuh beriringan, menjaga struktur dasar dari New Orleans jazz. 2. Era swing dan bigband Duke Ellington Big Band Sekitar tahun 1920 dan awal tahun 1930, dansa filip merupakan dansa yang sangat populer di kala itu. Melodi yang mengiringi dansa ini harus lembut dan romantis, biasanya di iringi oleh sebuah orkestra. Orkestra tersebut di mainkan sesuai dengan apa yang dituliskan di suatu kertas dan penyanyinya harus menyanyikan dengan sangat lembut dan pelan biasanya penyanyinya memakai suara tenor. Lalu music swing lambat laun meninggalkan orkestra string dan memilih untuk memakai yang lebih mudah, suatu aransemen yang lebih “seru” yang menghasilkan suara terompet dan instrumen yang memakai angin dan mengimprovisasi melodi. Louis Armstrong menawarkan sudut pandang yang berbeda dalam sejarah swing, disiarkan secara mendunia oleh suatu acara di stasiun radio Bing Crosby. Crosby berkata, “kami memperkenalkan kepada anda seorang yang adalah master dari swing dan saya akan meminta tolong kepadanya untuk memberi penjelasan kepada anda tentang apa itu musik swing. Pada tahun 1930an merupakan kelahiran musik swing. Efek yang baru ini lebih bagus dibandingkan pada tahun 1920an, tapi kalau ditanya mengenai musiknya, tentu membuat semua orang yang mendengarnya serasa ingin berdansa swing. Sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mengadopsi style ini di awal tahun 1930, tapi band yang bermain “manis” tetap menjadi band yang terpopuler di kalangan penari kulit putih sampai seseorang bernama Benny Goodman muncul di Ballroom Palomar pada bulan agustus 1955 dengan musiknya yang lebih “hot”. Para penonton dari penari muda kulit putih sangat menyukai Ritme “hot” Goodman dan komposisi musik swingnya. Hot swing dan Boogie Woogie menjadi bentuk yang dominan dari musik amerika untuk sepuluh tahun ke depan. Lalu banyak bermunculan setelah swing ini menjadi populer. Sebagai contoh Bing Crosby dan Frank Sinatra memakai band swing untuk memberikan efek yang sangat bagus dalam musiknya dan tetap mempertahankan hal ini menjadi musik yang populer meskipun telah tiba saatnya era rock n roll. 3. Era Bebop Miles DavisBebop adalah salah satu aliran music jazz yang mempunyai karakteristik unik berupa tempo yang sangat cepat dengan mengutamakan improvisasi pada struktur harmoni daripada improvisasi pada melodi. Musik bebop dikembangkan di pertengahan 1940an dan mulai dimainkan musisi terkenal dalam 2 tahun pertama di perang dunia II. Bebop menggambarkan perubahan drastis dari music jazz era swing dengan karakter yang sudah dijelaskan diatas, tempo cepat, phrase yang asimetrik, melodi yang penuh dengan intrik, dan ritme yang benar-benar diubah secara drastic. Bebop sering tampak sebagai music yang nervous dan sering terputus dan terbagi. Tapi bagi hampir semua pemusik jazz dan juga peminat jazz di seluruh dunia, era music bebop diakui sebagai revolusi music jazz yang paling menarik dan indah. Kebebasan yang ditawarkan music bebop dalam struktur musiknya benar-benar menentang kaedah music swing yang lebih ke arah aransemen music untuk orchestra atau band. Dalam music bebop, anda akan menemukan banyak sekali improvisasi individual dalam permainan chord dan alat musiknya. Bahkan ketika para musisi jazz sudah terbawa music mereka, jazz bebop akan memberikan anda sebuah improvisasi yang bersifat spontan dimana para musisi bahkan mungking tidak akan bisa mengulang improvisasi mereka dari awal hingga akhir. Disini adalah perbedaan paling besar dari music bebop bila dibandingkan dengan music swing. Penambahan kompleksitas dari melody yang dimainkan juga merupakan tren baru yang terdapat dalam jazz era bebop. Pada kebanyakan permainan jazz bebop, ada beberapa instrument yang lazim digunakan. Instrumen-instrumen tersebut adalah saxophone, terompet, drum, bass, dan juga piano. Format awal dari jazz bebop ini dipopulerkan pleh duet Charlie Parker dan Dizzy Gillespie pada tahun 1940an. Permainan grup yang digawangi oleh Charlie Parker dan Dizzy Gillespie juga sering sekali menambahkan saxophone, gitar, trombone, atau biola dalam komposisi jazz bebop mereka. B. Jenis Instrumen dan Pengolahan Berbagai aliran jazz yang ada antara lain 1. Ragtime Asal muasalnya musik jazz. Musik yang menyerupai musik afrika dengan beat dan tone yang menyerupai musik asli afrika. Vibrant, enthusiastic, and extemporaneous adalah ciri-ciri yang dapat dikenali 2. Classic Jazz Sering disebut dengan “New Orleans Style”. Aslinya berupa brass band yang ditampilkan di acara dance dan pesta-pesta diakhir tahun 1800-an dan awal 1900-an. Instrument musical dilengkapi dengan clarinet, saxophone, cornet, trombone, banjo, bass, guitar, drum dan piano. Improvisasi sangat ditekankan dalam permainannya dan aransemen musikal dapat berbeda dari setiap penampilannya. 3. Hot Jazz Jazz jenis ini dicirikan dengan penyanyi solo yang berimprovisasi, struktur melodi yang khas, dan biasanya mempunyai klimaks yang emosional dan “hot”. Rhytm sectionnya biasanya diiringi oleh gitar, bass, banjo, dan drum yang meningkat pelan-pelan sehingga mencapai klimaks crescendo. Tokoh utama dari aliran ini, siapa lagi kalau bukan Louis Armstrong. 4. Chicago Style Chicago menjadi pusat kelahiran aliran ini yang inti utamanya adalah “inventive player”. Dikarakteristikkan dengan aransement yang inovatif dan harmonis, dan teknik pemainnya yang tinggi. Tokoh-tokoh utamanya antara lain Benny Goodman, Bud Freeman, Edie Condon, dan Gene Krupa. 5. Swing Tahun 1930-an menjadi awalnya swing. Karakteristik utamanya robust and invigorating. Swing juga sering dikatakan musik dance. Walaupun bermain secara kolektif, sebuah band swing dapat menunjukkan performansi solo untuk mengimprovisasi melodi utamanya. Tokohnya banyak tapi yang sering dijuluki sebagai The King of Swing adalah Benny Goodman. 6. Kansas Style Aliran ini lahir pada masa The Great Depression sekitar tahun 1920-an dan 1930-an di kota Kansas, USA. Karakteristiknya adalah gaya yang sangat soulful dan blues. Tokohnya antara lain Charlie Parker. 7. Mainstream Lahir kembali dari aliran musik jazz yang tidak terlalu mengikat pada akhir 1970-an dan awal 1980-an. Aliran ini sering disebut Modern Mainstream atau Post Bop, dan mempengaruhi aliran musik yang lain seperti Cool Jazz, Classic, dan Hardbop. Mainstream juga sering diklasifikasikan sebagai aliran jazz yang tidak terlalu berhubungan dengan aliran historis dari musik jazz. 8. Vocalese Sering disebut dengan jazz vokal. Mengkombinasikan lyric dan musik dalam suatu solo instrumental. Secara nature adalah bop, tapi diutamakan adalah nyanyian solo diiringi grup musik kecil atau ensembel. Playernya antara lain Eddie Jefferson dan Jon Hendricks. 9. Cool Sering dikatakan sebagai “campuran” bebop dan swing jazz. Aliran ini terbentuk akhir 1940-an dan merupakan “anak kandung” bebop yang menggabungkan swing dalam tone yang harmonik dan dinamis. Dijuluki juga “West Coast Jazz”, karena inovasinya banyak berasal dari pantai barat USA, terutama kota Los Angeles. 10. Hard Bop Salah satu aliran lain dari jazz, yang merupakan anak dari aliran bebop. Melodi pada hardbop lebih bernuansa “soulful” dibandingkan bebop, dan terkadang dipengaruhi tema-tema musik Rhytm & Blues dan musik Gospel. Salah satu inovatornya adalah pianis Horace Silver. 11. Bossa Nova Campuran dari West Coast Cool, European Classical Harmonies, dan rhytm Samba Brasil. Sering disebut dengan nama Brasillian Jazz, dan berkembang di Amerika sekitar tahun 1962. Playernya antara lain Joao Gilberto, Antonio Carlos Jobim, dan di Amerika adalah Charlie Byrd dan Stan Getz. C. Fungsi dan Peranan Musik jazz Penelitian oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa mendengarkan musik jazz, mod mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para siswa untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L. Barber dan Jameson L. barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada mahasiswa tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi negatif marah, cemas, depresi, takut karena sulit menyesuaikan diri dengan dunia perkuliahan. D. Alat – alat Musik a. Gitar adalah alat musik berdawai yang dimainkan dengan jari-jemari tangan atau sebuah plektrum alat petik gitar. Bunyinya dihasilkan dari senar-senar yang bergetar. b. Gitar bassGitar bass listrik biasa disebut Bass listrik atau bass saja adalah alat musik dawai yang menggunakan listrik untuk memperbesar suaranya. Penampilannya mirip dengan gitar listrik tapi ia memiliki tubuh yang lebih besar, leher yang lebih panjang, dan biasanya memiliki empat senar gitar listrik memiliki enam senar. c. Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh Bartolomeo Cristofori 1655 – 1731 buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York d. Saksofon adalah instrumen yang masih tergolong dalam keluarga woodwind. Saksofon biasanya terbuat dari logam dan dimainkan menggunakan single-reed seperti klarinet. Saksofon umumnya dihubungkan dengan popular music, big band music dan jazz, tapi awalnya ditujukan sebagai instrumen orkestra dan band adalah kelompok alat musik perkusi yang terdiri dari kulit yang direntangkan dan dipukul dengan tangan atau sebuah batang. Selain kulit, drum juga digunakan dari bahan lain, misalnya plastik. Drum terdapat di seluruh dunia dan memiliki banyak jenis, misalnya kendang, timpani, Bodhrán, Ashiko, snare drum, bass drum, tom-tom, beduk, dan lain-lain. E. Ciri Permainan Salah satu ciri Jazz adalah permainan improvisasi yang menonjol. Oleh karena itu, para pemain jazz harus memiliki kemampuan improvisasi yang yang satu ciri improvisasi jazz adalah pada penggunaan sinkopasi serta tangga nada yang sering bukan dari akor yang sedang dimainkan. Didalam musik jazz, improvisasi yang keluar dari bentuk musik diatonis justru memperkaya harmoni dan menambah keindahan musiknya. Di Indonesia, musik jazz muncul dan populer pada sekitar tahun 1920 Ada dasarnya, musik Jazz memiliki 4 ciri khusus yang membuat musik ini berbeda dari jenis musik lain. Yang pertama, Bluetonality, merupakan sejenis irama yang lebih mirip dengan nada Blues. Hal ini dikarenakan awal dari musik Jazz berasal dari musik kedua, Swinging. Yang dimaksud swinging ini adalah iramanya yang terasa seperti mengayun. Ketiga, Sycopation Singkup. Dasar dari singkup adalah up tempo. Singkup ini banyak di pakai di arransemen lagu-lagu modern. Yang terakhir, Improvisasi. Musik Jazz membutuhkan improvisasi yang lebih ketimbang jenis musik lain. Improvisasi dari jenis musik ini lebih ke solo instrument dan scatsing vokalis, dimana not-not yg keluar bukan hafalan dari backstage, tetapi spontan di stage, yang dengan kata lain, musisi Jazz langsung menciptakan musik "on the stage". F. Ciri Busana Pementasan Biasanya para pemaian menggunakan pakaian rapi dan berpakaian jas G. Tokoh Musik Jazz Luar Negeri dan Karyanya a. Sir George Shearing adalah pianis kelahiran Inggris yang album-albumnya sukses terjual pada era 1950-an di bawah bendera MGM dan Capitol. Ia telah menulis sekitar 300 lagu dan albumnya menjadi langganan Billboard chart selama 4 dekade. Walaupun buta sejak lahir, ia telah belajar piano sejak usia 3 tahun. Pindah ke Amerika Serikat dan mulai bermain dalam genre hard bop. George sangat terkenal karena memiliki teknik yang unik, yang sering disebut “Shearing Voicing”, yaitu tangan kanan memainkan chord melody, sedangkan tangan kirinya memainkan melodi 1 atau 2 oktaf lebih rendah. Teknik ini sangat populer di kalangan “cocktail pianist” dan session player pada umumnya. b. William James Basie merupakan salah satu pianis yang memimpin big band terlaris hingga 50 tahun. Banyak musisi jazz besar yang pernah bermain bersama bandnya. Count Basie adalah jaminan mutu untuk mengiringi penyanyi terkenal pada masanya, seperti Frank Sinatra, Tony Bennett, dan Ella Fitzgerald. Ia juga telah menulis banyak hits pada masa keemasan big band. Setelah era big band berakhir, Count Basie mengubah format band menjadi orkestra pada 1952. Ia dianugerahi Grammy Lifetime Achievement Award pada tahun 2002 c. Sekadar informasi buat teman-teman, Jason Mraz awalnya adalah seorang "additional player" untuk para musisi top dunia, seperti Alanis Morisette dan Dave Matthews Band. Ia mulai dikenal publik berkat lagu "The Remedy" yang ada di album perdananya, Waiting For My Rocket To Come 2002. Mraz merilis album keduanya Mr. A-Z pada tahun 2005. Pada saat itu, ia mulai bisa menatap pintu menuju kesuksesan. Albumnya terjual keping dalam kurun waktu satu bulan saja, sejak dirilis. Maka, Mraz mulai menjadi pemusik yang membuka konser para musisi ternama. Sebut saja, Rolling Stones! Bersama band legendaris ini, Mraz tur keliling dunia, mulai 2005 hingga 2006. Tahun 2007, Mraz kembali ke studio untuk rekaman album ketiganya We Sing We Dance We Steal Things. Nah, di album inilah ia memasukkan lagu I'm Yours. Album ini langsung meledak penjualannya, ketika dirilis pada Mei 2008. Orang-orang menilai, Mraz lebih matang dan serba bisa di album ini! Kalau mau melihat ke belakang, pada awal karirnya, Mraz memang banyak memainkan musik akustik, yang amat ia kuasai. Namun ia tidak lekas puas diri. Ia banyak belajar dan mau bereksperimen dengan memasukkan berbagai aliran musik ke dalam lagu-lagu baru ciptaannya. Kini, kerja kerasnya terbayar. Orang-orang menyukai musiknya, memburu albumnya, dan menghargai musiknya. H. Tokoh Musik Jazz Indondonesia dan Karyanya a. Ireng Maulana atau bernama lengkap Eugene Lodewijk Willem Maulana lahir di Jakarta, 15 Juni 1944. Ireng Maulana adalah seorang pemusik jazz Indonesia yang juga pernah bermain bersama beberapa musisi junior seperti Bara, Andien, Iskandarsyah Siregar dan Syaharani. Keinginan memperdalam permainan gitar membuat Ireng bertekad hijrah ke luar negeri selama beberapa tahun. Dia belajar di City Line Guitar Centre Amerika Serikat, anehnya dia malah belajar memainkan gitar klasik. Setelah itu dilanjutkan untuk memperdalam musik di Konijnklijk Conservatorium, Den Haag, Belanda. Dia mulai mempelajari musik jazz justru dari Mus Mualim. Pada tahun 1964, ia pernah melawat ke New York, turut berpartisipasi mengisi acara New York World Fair. b. Syaharani yang memiliki nama lengkap Saira Syaharani Ibrahim lahir di Batu, Jawa Timur, 27 Juli 1971; umur 43 tahun adalah penyanyi jazz Indonesia. Perempuan berdarah Bone, Sulawesi Selatan yang akrab dipanggil Rani ini hingga 2006 telah merilis 3 solo album jazzy dan satu pop trip-hop Magma. Dia juga mewakili Indonesia di North Sea Jazz festival 2001, produser album Magma dan Buat kamu SQf, song writer, serta vocal arranger. Rani pun pernah menjadi bintang tamu dalam Al Jarreau, Iskandarsyah Siregar & Folks, Dave Koz, Keith Martin dan Yellow Jackets Indonesia concert bersama Fourplay. Tak hanya menyanyi, Rani juga menjadi aktris dalam teater musikal Madame Dasima, Gallery of Kisses di TIM Jakarta, film Garasi produksi Miles Film, serta membuat theme song dan vocal illustrator film "Betina" produksi 9 Palm Films pemenang NETPAC Award Festival Film Asia 2006. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan. Demikian juga yang terjadi pada musik dalam kebudayaan masyarakat melayu. Musik Indonesia atau yang disebut musik Nusantara merupakan semua musik yang berkembang di Nusantara ini, yang mencerminkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam segi bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara sendiri terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop. B. Saran Bagi masyarakat yang memiliki tingkat kepadatan kegiatan tinggi Penulis anjurkan melakukan “Fitnes” atau “Joging Otak”, setiap harinya dalam perjalanan menuju ke tempat pekerjaan dengan selalu memutar lagu-lagu klasik atau mendengarkan musik sebelum tidur agar mendapatkan konsentrasi dalam beraktivitas dan juga memperoleh istirahat atau tidur yang berkualitas sehingga hari esok dijelang semangat. Bagi dunia pendidikan di Indonesia khususnya, Penulis menyarankan untuk metode mendengarkan musik klasik sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itulah apabila hari ini merasa tertekan, stress berat ,dan otak ini rasanya capai sekali, usahakanlah untuk istirahat sejenak sambil mendengarkan musik dan bernyanyi, Penulis yakin, pasti membantu. Pesan-pesan ini pun tersurat dalam opini Wulaningrum Wibisono, yang berkata,”Jikalau Anda merasakan hari ini begitu berat, coba periksa lagi hidup Anda pada hari ini. Jangan-jangan Anda belum mendengarkan musik dan bernyanyi.”

vokalis jazz pada era 1930 an antara lain